daun gugur

Rabu, 21 Oktober 2015

Menemukan

Bahwa apa yang selama ini aku pertanyakan, kini sedikit kutemui sebuah jawaban. tak perlu untuk aku berdiam dalam kesunyian hidup, karena nyatanya dia hadir dalam keramaian. membawa terang yang tak menyilaukan hingga aku mampu untuk menatapnya lebih lama, dan lebih lama lagi.

Selasa, 20 Oktober 2015

Karena Kita adalah K, L, M, N

kenal kalian itu suatu yang ehem banget dalam hidup aku. bisa dekat dan bersahabat bareng kalian tu sesuatu banget deh. apalagi kalo lagi bersama kalian, semua hal lara yang dijadikan bullyan bisa berubah menjadi stumulus kebahagiaan yang ngena banget. kalo lagi bareng kalian tu ya, seolah berapa lamapun rasanya cuma sekejap aja , dan ga pernah kebahabisan bahan untuk dibahas deh. walaupun ni ya saat kita kumpul pasti kita buat dosa, gimana ga buat dosa lhawong kita juga ngomongin kejelekan orang lain, mulai dari teman kita, orang yang ga suka sama kita, sampai ngomongin orang yang ga seharusnya kita omongin (hayoo tebak siapa coba). tapi apapun itu, bersama kalian pula aku memulai perjalanan luar kota, ya walaupun baru Jogja yang saat itu pertama kali kunjungi. tapi nyenengin banget ya gengs, meskipun cuma tiga hari kita menjadi turis di Jogja, tapi cerita yang kita bawa pulang seabrek beut deh, sampai-sampai misal kita omongin lagi masih saja buat kita ketawa ngakak. ceritanya tu kita modal nekat dan mantep aja pergi ke Jogja, orang rencana awal kita maunya pergi ke Sidomukti, ehh ternyata Sidomukti lagi di renov, terus aku iseng aja bilang "Ke Jogja aja yukk" dan ga disangka ternyata mereka pada setuju. akhirnya kita mutusin utnuk berangkat di hari Jum'at di bulan Februari (kok masih inget ya, iyalah kan tak terlupakan gengs). karena kita mau lewat jalur selatan, jadi tempat berkumpul adalah dirumahku, secara rumahku kan paling selatan. jam 10 pagi hujan turun (sedih banget), kita nunggu hujan  biar reda dulu. akhirnya sekitar jam 11 hujan reda juga. sebelum kita berangkat, kita saling berpelukan terus berdoa (kaya itu loh tim" olahraga sebelum  bertanding) selesai berdoa kita tosssh bareng dan cuuussss gaass to jogja gengs. karena saat itu masih gerimis kita berangkat menggunakan jas hujan. dan ga disangka saat sampai di Sumowono ternyata disana panas banget gengs, biar ga malu ya kita berhenti terus nglepas jas hujan yang masih kita kenakan. dan harus kalian tahu, baru perjalanan sampai Sumowono temen kita si Mega udah kelaperan aja. berhubung Lola adalah bagian yang bawa bekal, maka kita ga khawatir saat Mega kelaperan. setelah perut si Meme keganjel roti (maklum orang Eropa) kita lanjut perjalanan lagi gengs. dan ternyata hari itu cuacanya kurang bersahabat, dikit-dikit hujan, dikit-dikit terang, kan kezeeellll, but still happy. langsung aja saat udah sampai di Sleman, kita udah ditunggu sama Tour Guide kita, gratis sih TGnya, iyalah gratis lhawong pacarnya Meme TGnya hahahaha. saat itu juga kita transit dan istirahat dirumah kakaknya Kukuh, yesss TGnya namanya Kukuh gengs. kita sampai di Bantul sekitar jam 2 an. ya tanggunglah mau pergi-pergi, akhirnya kita putusin buat nyantai-nyantai aja. nah sorenya kita langsung menuju rumah tantenya Meme, karena disanalah kita akan menginap (nyari yang gratis gitu loh ceritanya). and then, malam harinya kita langsung gass Alkid, ni fotonya
Kukuh ga ikut foto gengs, soalnya dia yang motoin hehehe. lelah habis gowes malam-malam kita lanjut Perempatan Bank BNI
Muka capek banget deh itu. Habis darisitu kita langsung pulang, sebenernya masih pengen kemana-mana, tapi berhubung kita nginepnya diromah sodaranya Meme maka dari itu kita menjaga etika bertamu gengs. lanjut paginya di hari sabtu, tujuan pertama adalah taman sari. waktu kita ke Jogja itu momentnya kurang begitu pas, karena beberapa hari sebelum kedatangan kita ke Jogja, Jogja baru saja diguyur hujan debu dari gunung Kelud, jadinya taman sarinya gada airnya deh, tapi
tetep terlihat bagus kok gengs.itu foto candid banget deh ya, TGnya bisa aja kalo ngambil foto. selesei dari taman sari kita lanjut belanja gengs, eits bukan di Malioboro kok. kita ke suatu butik (ciyeeeilehhh butik) di jalan K.P Tendean. nah disitu hasrat belanja kita terpuaskan deh gengs, harganya murah-murah binggo (dasar cewe). selesei darisitu kita lanjut ke butik lain gengs, nah setelah capek milih-milih kita langsung makan gudeg, iyalah gudeg secara kita kan lagi di Jogja ya gengs, jadi kalo mau makan pecel atau gado-gado kan lucu juga hehehe. selese makan kita balik ke rumah tantenya Meme lagi gengs. buat istirahat biar ntar malam bisa jalan-jalan lagi. dan ternyata ohh ternyata malam minggu di Jogja hujan gengs, kebayangkan betapa sedihnya kita , udah siap jalan malah ujan. tapi namanya juga cewe-cewe nekat, hujan ya tetep aja diterjang. akhirnya kita sampai ke Malioboro. sorry ni gengs fotonya ga bisa diliatin , soalnya .... adadeh hehehe. kita nia ya selama di Malioboro dibuat capek bangetttt sama Nuning. dia pengen beli baju di Mirota, nah dia sendiri belom tahu Mirota itu disebelah mana, kan kezeeelll ya gengs. coba deh bayangin kita jalan dari Tugu jalan Malioboro sampai depan benteng Vredeburg. jaoh banget kan ?? demi apa coba?? nyari toko Mirota gengs.akhirnya malam itu ga ketemu, nah minggu pagi sebelum pulang kita nyari lagi itu toko. busetttt dah, si Nuning...setelah selesei nurutin hasrat belanjanya Nuning kita langsung pulang ke kaliwungu .. belom puas sih tiga hari di Jogja, tapi yaa dompet semakin menipis kalo ga pulang-pulang. dan ternyata saat perjalanan pulang kita salah ambil jalur, alhasil kesasar deh kita, ada kali dua jaman kita nyasar. udah gitu kita nyasarnya tu di jalan-jalan kecil pedesaan, kan serem juga ya. kita mau ngandelin GPS, kaga ada signal gengs, yaudin kita lanjutin jalan aja. ga disangka kita sampai disuatu jalan, dimana kalo dari jalan itu Gunung Merapi tu deket banget, lah kita kan jadi semakin bingung. alhamdulillah setelah melewati jalan aspal, jalan sedikit aspal, sampai jalan bebatuan yang aku harus turun karena medannya serem banget, kita sampai juga di Jalan Raya Magelang-Semarang. hm.... lega banget gengs, sumpah deh. satu jam berikutnya sampailah kita dirumah aku, ehh rumah orangtua aku ding hehee. 
begitulah singkat cerita perjalanan singkat kita ke Jogja gengsss.
semoga ada next trip lagi yang bisa kita lakukan, di sela-sela waktu kesibukan kita sekarang ini.
dari Jogja, Untuk Jogja, salam KLMN
(KENTI, LOLA, MEGA, NUNING)






Ketika Mulut Berbicara, maka...

Ibuku selalu mengajarkan untuk dapat menahan amarah serta ucapan yang menyakitkan. ibu tidak ingin apa yang aku lakukan serta ucapkan kelak akan menjadi boomerang untuk diri aku sendiri. awalnya aku menganggap ini kan diri aku, jadi aku berhak apa saja atas diri aku. namun makin kesini aku makin menyadari bahwasanya memang sangat penting untuk kita menjaga segala apa yang akan kita perbuat dan perucap. seperti pepatah yang mengatakan "mulutmu harimaumu" . bukankah sebegitu ngerinya mulut kita apabila kita membiarkannya untuk mengucap apa saja?? ibarat sebuah luka, jika luka itu di badan kita, kita masih mampu berobat dan obatnya tersedia di apotek, namun ketika yang telah luka itu hati, dimanakah kita dapat membeli obat penghilang laranya???
meski begitu, aku masih saja sering melepaskan apa yang ingin aku ucapkan, seolah tak berpikir panjang akan memberi dampak seperti apa untuk yang mendengarnya. jujur saja, sampai sekarang masih sangat sulit untuk aku dapat mengendalikan diriku dalam hal berbicara. keberanianku berbicara mungkin diimbangi dengan rasa sakit hati beberapa orang yang mendengarkannya, entah diakui atau tidak. maka dari itu kadang aku sering menyesali apa yang telah aku perbuat dan perucap. padahal ibu selalu mengajarkan untuk mampu bersikap sabar dan mampu menahan segala amarah yang kita rasakan.
semoga kita selalu bisa belajar bijak dalam berucap, jangan sampai lidah kita menjadi pembunuh untuk diri kita

Senin, 19 Oktober 2015

Kepada siapakah kita harus belajar??

Jangan bangga ketika kita telah bisa belajar di gedung mewah, dengan fasilitas nomor wahid dan dengan akreditasi kampus yang cemerlang
jangan bangga ketika kita telah mampu mecapai indeks prestasi sempurna
jangan bangga ketika kita mampu menyeleseikan study lebih cepat dari waktu normalnya
karena nyatanya, tak semua ilmu kita dapatkan di bangku ruang megah itu
nyatanya banyak dari kita yang sukses mencapai indeks prestasi namun berbanding terbalik dengan capaian sukses dalam hidup
lalu belajar seperti apakah yang mesti kita lakukan??
kepada siapakah kita harus berguru??
alam telah memberikan segalanya, hidup adalah proses terbaik untuk belajar
dan Tuhan selalu menjadi penyeimbang disetiap ketidakstabilan yang kita alami
jika saja kita tahu bahwa...
 ILMU ADALAH YANG MENJADI DASAR AMAL
DAN AMAL YANG DIDASARI OLEH ILMU


Not To More



Naskah itu telah tertulis,
namun nyatanya lakon tak mampu menjadi peraga yang bijak
maka, tak salah jika sinema itu telah tergantikan oleh lakon yang lain.
karena sutradara tahu, mana yang lebih pantas

Kunanti Kinanthi Kembali



Tawanya dulu selalu meramaikan rumah
Tangisnya dulu selalu mencemaskan seisi rumah
Celotehnya dulu selalu memberikan gelak tawa penghuni rumah
Namun kini jarak begitu nyata membentang
Di ujung Sabang kini Kinanthi tumbuh dan berkembang
Doa selalu terpanjat untuknya
Untuk dia gadis kecil yang kupanggil dengan sebutan Kesayangan Aunti
Peluk cium dari Jawa, tanah kelahiranmu dan tujuan untukmu kembali
Iya, di Jawa, di pulau kecil yang semakin sesak dengan perkembangan manusia dan industrinya

Sabtu, 17 Oktober 2015

It's Me

aku adalah perempuan yang tengah menjajaki usia menuju dewasa, dewasa secara angka dan aku beharap juga dewasa secara kematangan pola pikir. jika sebelum saat ini aku adalah sosok anak, sosok sodara, sosok teman dan sosok sahabat yang masih begitu childish semoga aku yang saat ini adalah aku yang tengah siap belajar untuk berubah menjadi baik dan lebih baik. aku menyadari bahwa lisanku sering melukai siapa saja yang berbicara denganku, dan semoga kesadaranku mampu membawaku menuju pengendalian diri yang lebih matang dan stabil...
kawan, bantu aku untuk menjadi baik dana lebih baik
kawan, bimbing aku untuk mampu mengendalikan diri secara matang
kawab, rangkuh aku dikala aku lemah dan lengah
kawan, tetaplah bersamaku, meski bagaimanapun aku
kawan, terimakasih atas bijaksanamu

Jumat, 16 Oktober 2015

Wanita Itu Ku Panggil, Ibu



Parasnya masih saja Nampak ayu,
Meski waktu semakin membawanya menuju kematangan yang menua
Tutur katanya masih lembut, selembut saat dulu dia menimangku dan menina bobokan aku
Bibirnya tak pernah lupa untuk menceritakan dongeng tentang pak tani dan kancilnya
Masih sangat aku ingat, saat dimana kami masih tidur satu ranjang
Saat dimana aku masih begitu manja bergulat dengan tubuhnya
Saat aku selalu minta untuk diusap rambutku sampai aku terlelap dalam tidur
Bahkan sampai saat ini, saat aku telah beranjak dewasa,
Aku tak pernah malu untuk minta disuapin, aku tak pernah malu untuk minta diantar pergi, dan aku selalu bangga saat aku dibandingkan dengan kecantikan ibuku
Hatinya sungguh penuh kasih yang tulus,
Amarah hanya akan Nampak saat ibu sungguh telah merasa jengah
Namun itu tak akan bertahan lama
Suatu anugerah yang telah Tuhan titipkan untuk aku
Suatu berkah bagiku telah terlahir dari rahim seorang wanita yang sungguh mulia
Nyawanya pernah ia pertaruhkan demi kelahiranku
Jiwa raganya telah ia curahkan demi melihat aku ke dunia
Namun, belum saja aku bisa membalas satupun yang telah ibu perjuangkan untukku
Dulu saat aku menangis di tengah malam, ibuku selalu terbangun
Kini saat tengah malam aku terlelap tidur, ibuku masih juga terbangun
Terbangun dalam sembah sujudNya , meminta rahmat untuk anak-anaknya
Aku masih saja seperti bintang kecilnya yang nakal
Aku masih saja seperti bintang kecilnya yang egois
Aku masih saja seperti bintang kecilnya yang centil
Aku masih saja seperti bintang kecilnya yang pemarah
Dan aku masih saja seperti bintang kecilnya yang ga mau kalah
Perjalanan hidup telah membawa aku menuju perputaran pola pikir
Pernah suatu hari aku marah kepada ibu karena ga suka dengan masakan yang telah dibuat
Hingga bibirku mengucap tak akan aku makan masakan itu
Saat aku telah membuat hatinya kecewa, ibu masih juga bersikap bijak kepadaku
Ibu pergi ke warung dan membelikan makanan kesukaan aku
Sesaat setelah itu, aku kembali ke kamarku dan disitulah aku menangis
Saat emosiku telah mereda aku menyadari bahwa tak seharusnya aku berlaku seperti itu
Tapi, inilah aku
Dan ibu tak juga lelah mendidik aku untuk selalu bersikap baik dan menjadi lebih baik
Satu yang selalu ibu perlihatkan
Adalah sejahat apapun perlakuan orang lain kepada ibu, sesakit apapun yang kita terima, ibu tak pernah sekalipun membalasnya
Justru ibu tak sungkan menolongnya saat orang itu terlihat kesusahan
Teruntuk Ibu, cinta kasih Ibu tak akan pernah terganti
Sekalipun nanti aku telah menemukan seorang lelaki
Teruntuk ibu, terimakasih telah menjadi guru dan panutanku
Ilmu dan petuah ibu, akan selalu bersama sepanjang hidupku
Cantiklah selalu, Ibu…

Rabu, 14 Oktober 2015

jatuh Cinta Pada Jogja

Jogja, satu kata sejuta cerita
Jogja, satu tujuan beribu jalan
Jogja, suatu impian untuk selalu kembali
dan Jogja, itu adlah alasan untuk aku pulang ke kotamu

seperti itu?? Lalu???

Jika kamu datang hanya untuk berlalu, angin di pantai pun berhembus tanpa permisi lalu pergi
Lalu, seperti itukah kau ingin kusamakan dengan angin yang mendesir ombak pinggir pantai tanpa adanya maksud yang dapat kumengerti???

jika kita...

Jika kita dipertemukan untuk dipersatukan, semoga kita adalah obat penghilang bekas luka dari masing-masing luka yang pernah kita rasa.
jika kita dipertemukan untuk dipersatukan, semoga kita adalah jawaban dari kesendirian kita selama ini.
jika kita dipertemukan untuk dipersatukan, semoga masing-masing dari kita adalah tempat berhenti untuk hati kita yang kemarin masih mencari.
jika kita dipertemukan untuk dipersatukan, semoga kita mampu sakinah menjalani ini semua.
Namun jika kita dipertemukan untuk mendewasakan hati kita melalui sebuah luka, semoga kita mampu untuk tetap bijak melewati itu semua...

Inilah caraku

Tidak menggenggam namun juga tidak melepaskan. Biarkan semua berjalan seperti apa semestinya. Jika hati  telah bersua dengan sang pemilik tempat hati itu kembali, seberapapun hati itu tak terikat, maka tak akan lari hati itu menuju hati-hati yang menanti. Dan jika hati ini bukanlah tempatnya kembali, maka genggaman erat yang menjerat tak akan mampu menahan hasratnya untuk pergi. Seperti itulah  cinta yang kupahami....