Parasnya masih saja Nampak ayu,
Meski waktu semakin membawanya
menuju kematangan yang menua
Tutur katanya masih lembut,
selembut saat dulu dia menimangku dan menina bobokan aku
Bibirnya tak pernah lupa untuk
menceritakan dongeng tentang pak tani dan kancilnya
Masih sangat aku ingat, saat
dimana kami masih tidur satu ranjang
Saat dimana aku masih begitu
manja bergulat dengan tubuhnya
Saat aku selalu minta untuk diusap
rambutku sampai aku terlelap dalam tidur
Bahkan sampai saat ini, saat aku
telah beranjak dewasa,
Aku tak pernah malu untuk minta
disuapin, aku tak pernah malu untuk minta diantar pergi, dan aku selalu bangga
saat aku dibandingkan dengan kecantikan ibuku
Hatinya sungguh penuh kasih yang
tulus,
Amarah hanya akan Nampak saat ibu
sungguh telah merasa jengah
Namun itu tak akan bertahan lama
Suatu anugerah yang telah Tuhan
titipkan untuk aku
Suatu berkah bagiku telah
terlahir dari rahim seorang wanita yang sungguh mulia
Nyawanya pernah ia pertaruhkan
demi kelahiranku
Jiwa raganya telah ia curahkan
demi melihat aku ke dunia
Namun, belum saja aku bisa
membalas satupun yang telah ibu perjuangkan untukku
Dulu saat aku menangis di tengah
malam, ibuku selalu terbangun
Kini saat tengah malam aku
terlelap tidur, ibuku masih juga terbangun
Terbangun dalam sembah sujudNya ,
meminta rahmat untuk anak-anaknya
Aku masih saja seperti bintang
kecilnya yang nakal
Aku masih saja seperti bintang
kecilnya yang egois
Aku masih saja seperti bintang
kecilnya yang centil
Aku masih saja seperti bintang
kecilnya yang pemarah
Dan aku masih saja seperti
bintang kecilnya yang ga mau kalah
Perjalanan hidup telah membawa
aku menuju perputaran pola pikir
Pernah suatu hari aku marah
kepada ibu karena ga suka dengan masakan yang telah dibuat
Hingga bibirku mengucap tak akan
aku makan masakan itu
Saat aku telah membuat hatinya
kecewa, ibu masih juga bersikap bijak kepadaku
Ibu pergi ke warung dan
membelikan makanan kesukaan aku
Sesaat setelah itu, aku kembali
ke kamarku dan disitulah aku menangis
Saat emosiku telah mereda aku
menyadari bahwa tak seharusnya aku berlaku seperti itu
Tapi, inilah aku
Dan ibu tak juga lelah mendidik
aku untuk selalu bersikap baik dan menjadi lebih baik
Satu yang selalu ibu perlihatkan
Adalah sejahat apapun perlakuan
orang lain kepada ibu, sesakit apapun yang kita terima, ibu tak pernah
sekalipun membalasnya
Justru ibu tak sungkan
menolongnya saat orang itu terlihat kesusahan
Teruntuk Ibu, cinta kasih Ibu tak
akan pernah terganti
Sekalipun nanti aku telah
menemukan seorang lelaki
Teruntuk ibu, terimakasih telah
menjadi guru dan panutanku
Ilmu dan petuah ibu, akan selalu
bersama sepanjang hidupku
Cantiklah selalu, Ibu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar